Renungan untuk Pemulihan Jiwa

Selamat berbahagia kepada anda yang merasa bahwa dalam hidup ini perlu adanya pengertian, selamat berbahagia, saya turut merasakan niat anda yang begitu mulianya untuk menyayangi diri untuk mencintai diri lebih mendalam

Coba renungkan....
apakah aku sayang pada diriku sendiri ?
bila sudah sayang, apakah aku cukup sayang pada diriku sendiri ?
pertanyaan ini mungkin jarang anda dengarkan apalagi untuk dijawab,
namun ini yang menjadi alasan utama mengapa banyak orang kurang bahagia dalam hidup ini.


Sebagai contoh seperti ini, disaat ada orang yang berbuat, katakanlah berbuat jahat kepada anda, atau berbuat tidak baik kepada anda, lalu anda menjadi sedih, tentu saja bahwa sedih itu wajar, saya pun akan sedih jika mengalami hal itu, namun orang yang sayang pada dirinya sendiri, tidak akan membiarkan dirinya berlama-lama dalam kesedihan, sebab dia sadar bahwa waktu yang dia miliki sangat berharga, bahwa jiwa yang dia miliki sangat berharga, sehingga mampu memiliki wewenang untuk berkata stop berhenti pada kesedihan itu, karena sayang pada diri sendiri.

Ketika kehilangan sesuatu, biasanya kita mengalami sedih juga, ya wajar-wajar saja namanya juga manusia, siapapun akan mengalami, saya pun akan seperti itu, sedih itu sendiri wajar, namun apabila terus menerus..atau sedih yang hebat, ini yang menjadi tidak wajar, seolah-olah koq kehilangan sesuatu itu bersifat lebih mahal daripada diri anda, daripada diri saya. contoh misalnya kita kehilangan handphone lalu kita menjadi sedih, seolah-olah koq handphone itu lebih mahal harganya daripada diri anda, kita sama-sama belajar, materi ini tidak bermaksud menggurui siapapun, saya pun belajar dan terus ingin belajar untuk mengerti

Sekarang pejamkan mata sejenak renungkan, bahwa diri anda itu berarti, diri anda dicintai Tuhan, diri anda diinginkan oleh kehidupan ini, sambil pejamkan mata katakan berkali-kali seperti ini kalimatnya, aku merasa sangat dicintai Tuhan, inilah yang menjadi kekuatan hidup ku

Coba tarik napas panjang, hembuskan perlahan-lahan, buang semua beban fikiran anda, ikhlaskan semua beban fikiran, sekarang saya meminta anda untuk kembali memejamkan mata anda dan taruh tangan kanan anda di atas dada kemudian ucapkan kalimat ini beberapa kali sambil memejamkan mata anda,"aku sayang pada diriku sendiri", katakan berkali-kali dalam hati, sampai merasakan begitu bahagianya, begitu terharunya, silahkan

Sekarang tentunya anda merasa lebih baik, tentu saja karena rasa sayang yang cukup pada diri sendiri membuat anda merasa tegar dalam hidup ini, saya percaya bila anda sayang pada diri anda sendiri, anda tidak akan membiarkan masa lalu mengikat anda, bahwa diri anda ini lebih penting dari masa lalu anda, bahwa harapan anda, cita-cita anda, tujuan hidup anda, kebahagiaan hati anda, keluarga anda yang anda cintai, itu semua lebih berarti, lebih penting daripada masa lalu yang telah berlalu, telah usai, yang sesungguhnya hanya bersifat pembelajaran, masa lalu itu sendiri hanya bersifat pembelajaran, enak gak enak itulah pembelajaran, meskipun memang masa lalu banyak gak enaknya misalkan, tapi itulah pembelajaran, pembelajaran itu untuk siapa? untuk dirimu, karena dirimu penting

Dirimu adalah pelaku, dirimu adalah pemain peran utama dalam hidup ini, masa lalu ibarat sebuah buku hanya pembelajaran, mana yang lebih penting antara anda sebagai pemain peran apalagi pemain peran utama dibandingkan buku, tentu saja anda lebih penting

Sekarang tarik napas panjang, hembuskan perlahan-lahan, coba nikmati napas anda, begitu nikmatnya bernapas, bernapas aja itu rasanya bahagia mestinya begitu, nikmat sekali, masih dipercayakan hidup sampai detik ini, betapa indahnya, terima kasih Tuhan, terkadang terlalu banyak kebahagiaan yang kita tu gak sadar bahwa kebahagiaan itu ada, karena sudah terlalu biasa, tidak terasa lagi sebagai suatu kebahagiaan

Pernah tidak, atau kapan terakhir anda membandingkan diri anda dengan orang-orang yang mungkin kurang beruntung yang sehari hanya bisa makan satu kali misalkan, anda mungkin makan 2 atau 3 kali sehari, tapi kan karena sudah terlalu sering seperti itu, tidak lagi, atau jarang terasa sebagai suatu kebahagiaan , padahal kalau sempat membandingkan diri dengan orang-orang yang jauh kurang beruntung, rasanya akan nikmat dan bahagia sekali, mungkin kita lebih sering membandingkan dengan orang yang lebih senang hidupnya dari kita, hal ini yang membuat kita tidak ikhlas, pada intinya Tuhan itu maha adil, semuanya mendapatkan nikmat yang sama, tetapi nikmat itu diberikan dengan bentuk karunia yang berbeda-beda, setiap manusia diberikan kekurangan dan kelebihan.

Soal bernapas juga, kita satu hari mungkin bernapas sampai ribuan kali bahkan puluhan ribu kali , sesungguhnya bahwa napas itu sendiri merupakan suatu kebahagiaan, coba renungkan bahwa bernapas itu sebuah nikmat,anugerah, sebuah kebahagiaan yang jarang disyukuri, coba renungkan semoga kita bisa merasa bahagia, merasa beruntung karena kita masih bisa bernapas

Sekarang anda merasa lebih tenang tentunya, tenang karena merasa bahagia, merasa bahagia karena dicintai oleh Tuhan sedemikian rupa, terkadang anda hanya terlalu fokus pada masalah anda, contohnya ya ketika sedang mendapatkan masalah, pikiran kita cenderung hanya memikirkan masalah itu padahal ada wajah-wajah dirumah kita yang membutuhkan senyum kita, ada orang-orang yang mengharapkan kita.

Maka sebenarnya pemulihan jiwa ini adalah lebih kepada kembali diingatkan...toh hidup itu gak susah-susah aja gitu lho, gak selalu susah gitu lho, hidup itu ada nikmatnya juga, ada bahagianya juga, terkadang kan ketika kita sedang sedih, ketika ada masalah, kita mengalami gejala lupa, lupa semuanya gitu lho, lupa bahwa ada yang membahagiakan, lupa bahwa masalah ini tidak lama, tidak kekal, sebentar lagi juga usai, lupa bahwa dulu pernah bahagia sekarang pasti bisa bahagia juga, lupa bahwa Tuhan itu maha besar diatas semua masalah yang kita hadapi, jangankan antara Tuhan dan masalah, antara anda dan masalah saja mestinya anda lebih besar dari masalah, itulah faktanya. memang harusnya demikian, masalah tidak pernah lebih besar dari diri kita, masalah itu diizinkan terjadi di dalam hidup justru untuk membentuk kita, jadi masalah itu adalah alat sebenarnya, masalah adalah sebuah kondisi, penting mana manusia atau kondisi?, penting mana manusia atau alat? tentu saja manusia nya, bahwa anda dicintai Tuhan, tentu saja itu benar dan fakta yang tidak bisa dipungkiri, anda dicintai tuhan

anda ada karena anda penting, coba katakan berkali-kali didalam hati sambil pejamkan mata lagi katakan aku ada karena aku penting, aku ada karena aku dicintai Tuhan katakan berkali-kali sambil pejamkan mata, sambil taruh tangan kanan diatas dada, lakukan dengan penuh keyakinan dengan penuh kepercayaan

sekarang ikuti kata-kata yang saya ucapkan
aku sudah tenang, aku merasa damai yang mendalam, aku merasa diinginkan oleh kehidupan ini, merasa sangat dicintai tuhan, ini yang membuat aku sabar dan tegar, aku bertekad untuk terus bisa bersemangat dan berbahagia, demi ketenangan dan kebahagiaan hidup ku aku sudah bisa menguasai perasaanku bukan karena aku hebat, semata-mata karena dimampukan oleh tuhan, aku ada karena aku penting, hidupku penting, masa depanku penting, kebahagiaan orang-orang yang aku cintai penting, hal-hal yang tidak penting tidak boleh mengganggu kebahagiaanku, hal-hal yang tidak penting, yang sia-sia tidak boleh mengganggu perasaanku, aku sudah tenang dan bisa selalu berbahagia, aku fokus pada masa depanku, aku fokus pada hal-hal yang baik, yang membahagiakan, waktuku sangat terbatas, energiku sangat terbatas, aku pakai hanya untuk memikirkan dan merasakan hal-hal yang mulia, hal-hal yang baik, aku tidak mau lagi bersedih membuang-buang waktuku dalam kesedihan, aku dicintai Tuhan dan aku penting, itulah alasan yang terkuat untuk diriku menikmati hidup ini, hidup yang indah, terima kash kepada Sang Pencipta, terima kasih kepada kehidupan ini.

Bacalah renungan ini berulang-ulang agar melalui pengulangan-pengulangan tertanam mindset yang kuat dan positif untuk hidup yang lebih bahagia dan ikhlas dalam hidup ini, semoga anda selalu bisa ikhlas menerima kenyataan, mampu menerima diri, menyayangi diri seutuhnya, menciptakan rasa aman bagi diri anda sendiri, sekiranya anda selalu bisa mampu mengerti di setiap situasi, bahwa anda lebih besar dari masalah yang terjadi, anda lebih penting, disitulah titik kemenangan anda, anda pasti menang, percayalah, tentu dengan perlindungan yang maha kuasa

sumber : cd terapi buku pemulihan jiwa 2 (dedy susanto)

Post a Comment

0 Comments