Cara Melatih Diri untuk Bersikap Ikhlas dan Pasrah kepada Allah SWT

Sebelumnya, saya ingin menyampaikan bahwa saya bukanlah manusia mulia yang hatinya dipenuhi dengan ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT. Saya sendiri merasa kalau saya punya banyak dosa, dan perlu banyak belajar tentang islam terutama ilmu tentang ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT.

Alasan utama saya menulis artikel ini yaitu karena saya ingin jadikan artikel ini sebagai pembelajaran bagi saya agar bisa melatih diri untuk bersikap ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT. Selain itu, saya juga berharap, mudah-mudahan artikel ini juga bermanfaat bagi orang yang membacanya, Aamiiin.

Pada dasarnya hal yang menyebabkan hati seseorang sulit untuk tenang yaitu karena hatinya belum ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT. Sesungguhnya hati yang dipenuhi rasa ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT tidak akan bisa diganggu oleh rasa takut. Hati yang dipenuhi rasa ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT akan merasa sangat tenang dan bahagia menjalani kehidupan.

Ada pasien saya, dia bercerita bahwa dia terkena ansietas (kecemasan berlebihan). Jadi, dia ingin membeli buku saya agar kecemasannya hilang. dia sempat konsultasi dengan saya sebentar. Pada waktu itu, dia cerita kalau usahanya cukup maju, dia punya banyak karyawan, dia punya rumah, punya mobil, bisa dibilang dia orang yang kaya. Tapi, meskipun dia memiliki kekayaan, hatinya penuh dengan kegelisahan, setiap hari takut terkena penyakit berat, takut mati. Pada intinya banyak hal yang dia khawatirkan

Saya coba berikan pengertian kepada dia bahwa dia mengalami kecemasan seperti itu karena dia tidak ikhlas dan tidak pasrah kepada Tuhan. Saya yakin, Anda mungkin pernah menjumpai orang seperti ini dalam hidup Anda. punya banyak kekayaan, tapi jiwa merasa hampa dan hati penuh dengan kegelisahan. Jadi, kekayaan belum tentu menjamin kita untuk mendapatkan ketenangan dalam hidup. Untuk mendapatkan ketenangan adalah dengan ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT.

Jika kita berbicara tentang ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT, maka penjelasannya akan sangat panjang sekali. Tapi, saya akan coba menjelaskannya secara singkat dan jelas. Pertama, kita akan bahas tentang ikhlas dulu.

Mengapa ikhlas itu sangat penting ?

Pada zaman Rasulullah, ada orang islam yang sangat hebat sekali berperang. dia membela islam mati-matian. para sahabat rasulullah memperkirakan orang ini kelak akan masuk surga. Tapi, rasulullah mengatakan orang ini akan masuk neraka. Setelah itu, tanpa diduga oleh para sahabat, ternyata orang tersebut mati bunuh diri. 

sahabat Rasullullah bertanya kepada rasullullah "Ya Rasulullah, kenapa orang ini bisa jadi seperti ini, padahal dia sangat hebat berperang". Pada saat itu, Rasullullah menjawab alasan orang itu masuk neraka karena hatinya tidak ikhlas dalam beribadah.

Kemudian, ada juga orang yang hafal Al-quran, sangat bagus ibadah, tapi kemudian murtad hanya karena seorang wanita. Dan, pada akhirnya dia meninggal dalam keadaan murtad. Alasan orang ini tergoda imannya yaitu karena hatinya tidak ikhlas dalam beribadah.

Jadi, dari dua cerita diatas tentu dapat kita ambil kesimpulan bahwa ikhlas itu sangatlah penting. Jika kita sering berbuat baik, tapi perbuatan baik itu tidak diiringi oleh hati yang ikhlas maka kita bisa masuk neraka. Dalam hal ini, tentu timbul pertanyaan yaitu bagaimanakah caranya supaya hati kita bisa ikhlas? 

Pada waktu kecil, saya pernah bertanya kepada mendiang ayah saya seperti ini, "Ayah, ikhlas itu apa sih ? Pada saat Nico mencoba beribadah, Nico berusaha untuk tidak mengharapkan balasan yang akan Nico dapat dari ibadah tersebut. Nico berusaha melakukan ibadah tersebut hanya karena semata-mata untuk mengharapkan ridho Allah SWT. Namun, Nico tetap saja memikirkan balasan yang akan Nico dapat dari ibadah tersebut. Nico tetap saja membayangkan akibat yang akan menimpa Nico jika Nico tidak melakukan ibadah tersebut

Lalu, Ayah saya menjawab seperti ini "Kalau Nico belum bisa ikhlas dengan sepenuh hati, maka jangan terlalu dipaksakan. Karena, sering kali ikhlas itu membutuhkan proses. Kalau Nico masih memikirkan balasan yang akan Nico dapat dari ibadah tersebut, tidak apa-apa, yang penting Nico terus belajar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Jika Nico terus belajar dan melakukan hal-hal yang bemanfaat. Maka, nantinya seiring berjalannya waktu Nico akan menemukan keikhlasan"

Jadi, sering kali ikhlas itu membutuhkan proses. Jika saat ini kita belum bisa ikhlas dengan sepenuh hati maka jangan terlalu dipaksakan. Cobalah untuk terus belajar dan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Insya Allah nantinya kita akan menemukan keikhlasan.

Selanjutnya, kita akan bahas tentang sikap pasrah. Dalam hidup ini sering kali kita mencemaskan apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. rasa cemas itu muncul karena kita sulit untuk pasrah kepada Allah SWT.  Dalam hal ini, tentu timbul pertanyaan, bagaimanakah caranya agar hati kita bisa pasrah kepada Allah SWT ? 

Pasrah itu artinya melakukan yang terbaik, lalu berserah diri kepada Allah SWT. Supaya kita bisa pasrah kepada Allah, kita perlu berprasangka baik kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu tidak pernah berniat buruk kepada hambanya. Jika kita sudah ikhtiar dan berdoa kepada Allah maka tidak ada lagi yang perlu kita khawatirkan. Sesungguhnya kehidupan ini sudah diatur oleh Allah SWT. Allah itu lebih tahu apa yang terbaik untuk kita."

Jadi, supaya kita bisa pasrah kepada Allah, kita perlu berprasangka baik kepada Allah. Jika kita sudah ikhtiar dan berdoa maka percayakan saja apa yang akan terjadi kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu selalu menginginkan yang terbaik untuk kita.

Supaya kita lebih memahami, saya akan jelaskan bagaimana cara melatih diri untuk bersikap ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT. Jadi, untuk melatih diri untuk bersikap ikhlas dan pasrah, kita perlu melakukan beberapa hal, antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Tingkatkan rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah SWT. 

Pada dasarnya faktor terbesar yang menyebabkan kita sulit untuk bersikap ikhlas dan pasrah yaitu karena kurangnya rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah SWT. Hal inilah yang membuat kita jadi berprasangka buruk (sudzon) kepada Allah. Hal inilah yang membuat hati kita tidak mau untuk berserah diri kepada Allah SWT. Jadi, wajar saja kalau hati kita menjadi tidak tenang.

Supaya kita bisa ikhlas dan pasrah kepada Allah, kita perlu meningkatkan rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah. Untuk meningkatkan rasa cinta dan kepercayaan kita kepada Allah, kita perlu mengenal Allah lebih dekat. Seperti kata Rasul, “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta” 

Untuk mengenal Allah lebih dekat, kita perlu membiasakan diri untuk membaca firman Allah yaitu Al-qur'an. Jadi, coba biasakan setiap hari untuk membaca Al-qur'an beserta terjemahannya. Hal ini akan membuat kita jadi mengenal Allah lebih dekat.

Kemudian, coba biasakan juga untuk berprasangka baik kepada Allah. Yakinkan hati kita bahwa semua yang ditentukan Allah itu baik dan memiliki tujuan yang mulia terhadap kita. Allah itu selalu mencintai kita, dan Allah itu selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Jadi, jangan pernah ragukan kemuliaan Allah SWT. Dan, jangan pernah juga pertanyakan hal-hal yang tidak sanggup kita fikirkan.

Selain itu, coba tingkatkan ketaqwaaan Anda kepada Allah. Coba tingkatkan ibadah Anda mulai dari shalat, puasa, zakat, berzikir, dan lain-lain. Kemudian, jauhi juga perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Jika Anda sudah terbiasa melakukan semua itu maka rasa cinta dan kepercayaan Anda kepada Tuhan jadi meningkat. Hati Anda akan terasa sangat dekat dengan Tuhan. Jika hati Anda sudah terasa sangat dekat dengan Allah maka Anda akan bisa untuk ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT dan Anda akan merasakan kedamaian dan ketenangan.

2. Perbanyak bersyukur

Salah satu yang menyebabkan kita sulit untuk ikhlas dan pasrah kepada Allah yaitu karena kita kurang bersyukur dalam hidup ini. Adakalanya kita lupa dengan kenikmatan yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. 

Berbicara tentang kenikmatan yang sudah diberikan Allah SWT maka sudah tentu kita tidak akan pernah bisa menghitungnya. Kenikmatan yang sudah diberikan Allah kepada kita sungguh tidak terhingga nilainya. kenikmatan tersebut seperti mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, lantai yang kita pijak, udara yang kita hirup, cahaya matahari yang menyinari kita, keluarga yang kita cintai, pekerjaan yang kita jalani, rumah yang kita tempati, makanan yang kita santap, air yang kita minum dan lain-lain.

Jika kita renungkan, kenikmatan yang kita terima selama ini sungguh sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi jika kita jabarkan dalam bentuk angka, maka tentu saja kita tidak bisa menghitung banyaknya kenikmatan tersebut. Coba kita bayangkan, betapa bahagianya hidup ini.

Dengan nikmat yang diberikan sebanyak itu, kita terkadang masih mengeluh dalam hidup ini. Dalam hidup ini kita sering lupa dengan kebahagiaan yang kita miliki. Karena kebahagiaan itu sudah terlalu biasa, kita menjadi lupa kalau itu adalah kebahagiaan. Coba Anda renungkan. Dengan semua kenikmatan yang kita terima selama ini, pantaskah kita merasa kurang bersyukur?

Jawabannya tentu saja tidak. Untuk itu, mulai sekarang cobalah untuk tidak mengeluh. Jika kita sering mengeluh dalam hidup ini, maka kesulitan yang kita hadapi akan semakin bertambah. Namun, jika kita banyak bersyukur maka Allah SWT akan menambah kenikmatan kita.

Dalam Al-Quran sudah dijelaskan
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”(QS.ibrahim [14]: 7)

Jadi, sangat penting sekali untuk bersyukur dalam hidup ini. Jika kita banyak bersyukur kepada Allah, maka insya Allah kita akan bisa untuk bersikap ikhlas dan pasrah kepada Allah SWT.

3. Belajarlah untuk memaknai kekecewaan. 

Dalam kehidupan ini tidak ada manusia yang tidak pernah kecewa. Sesungguhnya kekecewaan itu memang diizinkan untuk terjadi. Allah memberikan kita kekecewaan supaya kita menjadi lebih dewasa. Jadi, ketika kita mengalami kekecewaan, kita tidak perlu menolak kekecewaan tersebut. Jika kita menolak kekecewaan tersebut maka kekecewaan kita akan semakin besar.

Adakalanya, ketika mengalami kekecewaaan, kita menolak kekecewaan tersebut. Dalam hati, kita bertanya seperti ini "Mengapa kekecewaan ini harus terjadi padaku ? Mengapa Tuhan memberikan aku kekecewaan ini ? Seharusnya hal ini tidak terjadi padaku".

Karena kita menolak kekecewaan, maka hati kita sulit untuk merasa tenang. Supaya kekecewaan tersebut bisa kita atasi maka kita perlu memaknai kekecewaan tersebut. Dengan memaknai kekecewaan, kita akan dapatkan pembelajaran. Cara memaknai kekecewaan itu adalah dengan mengambil hikmah atas kejadian yang membuat kita kecewa.


Contohnya kita kehilangan uang. Dalam hal ini, tentu kita akan merasa sangat kecewa. Supaya kita bisa mengatasi kekecewaan itu maka kita perlu memaknai kekecewaan tersebut. Pada saat kehilangan uang itu, coba fikirkan hikmah dari kejadian itu. Pada dasarnya ada banyak sekali pembelajaran yang kita dapatkan dari kejadian itu, Salah satu pembelajaran yang kita dapatkan yaitu menyuruh kita agar lebih hati-hati dalam menyimpan uang.

Selain itu, kejadian tersebut juga bisa menjadi teguran terhadap uang yang kita miliki. Mungkin uang yang kita miliki itu kurang halal atau tidak berkah. Dan, mungkin juga kita selama ini kurang bersedekah. Jadi, ada hak orang lain yang tersimpan pada uang kita.

Jadi, pada saat kita mengalami kekecewaan, cobalah untuk memaknai kekecewaan tersebut. Hal ini akan membuat hati kita menjadi sangat tenang. Ketika kita sedang sakit, jangan beranggapan kalau Tuhan tidak berlaku adil terhadap kita. Sesungguhnya Tuhan punya tujuan mulia terhadap penyakit yang ditimpakan-Nya kepada kita. Dalam hal ini, penyakit tersebut bertujuan untuk menghapus dosa-dosa kita di masa lalu, sekaligus sebagai teguran agar kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kemudian, ketika Anda merasa kecewa dengan sikap orang lain, jangan Anda turuti kekecewaan itu. Karena, jika Anda turuti, kekecewaan Anda akan semakin besar dan Anda pun menjadi stres.  Pada saat Anda merasa kecewa dengan sikap orang lain, yang perlu Anda lakukan adalah memaknai kekecewaan tersebut.

Perlu Anda sadari, sesungguhnya orang yang menyakiti Anda adalah orang yang dipinjam Tuhan untuk membentuk Anda menjadi dewasa. Jadi, jangan pernah menolak rencana pendewasaan Anda yang telah dirancang Tuhan.

Supaya lebih terasa momentumnya, saya akan coba sharing kata-kata motivasi yang saya kutip dari bapak Dedy Susanto. Jadi, dalam buku pemulihan jiwa, bapak Dedy Susanto menulis kata-kata motivasi yang sangat bagus untuk mengatasi kekecewaan kita terhadap sikap orang lain. Kutipan kata-kata motivasinya bisa Anda baca dibawah ini.

Orang yang menyakiti kita adalah orang yang dipinjam untuk membentuk kedewasaan kita

Bila kita membencinya berarti kita menolak rencana pendewasaan kita yang telah dirancang Tuhan untuk kita.

Jika tidak melalui dia, tetap akan melalui orang lain. Artinya, bila bukan dia yang menyakiti kita, tetap akan melalui orang lain yang akan menyakiti kita. Proses pembentukan jiwa tetap harus terjadi. Kita tetap harus dewasa.

Untuk menjadi dewasa tidak bisa hanya hasil dari harapan, tetapi hasil dari proses bentukan. Dibentuk dari rasa sakit.

Saya akan berikan satu contoh lagi supaya kita bisa lebih mengerti, sekarang saya tanya kepada Anda, pernahkah Anda merasa kecewa dengan teman Anda karena teman Anda tidak mau menolong Anda?. Sebagai contoh, misalnya seperti ini, Ada teman Anda datang meminta bantuan kepada Anda. Pada saat itu, Anda mencoba membantunya tanpa mengharapkan imbalan.

Kemudian, karena Anda pernah menolong teman Anda, teman Anda tersebut jadi sering minta bantuan Anda. Dan Anda pun jadi sering juga membantunya. Pada suatu ketika, Anda tiba2 punya masalah yang tidak bisa Anda selesaikan sendiri. Kemudian Anda teringat dengan teman Anda yang sering Anda bantu itu. 

Pada saat itu, Anda sangat yakin kalau dia akan membantu Anda. Karena, Anda juga sering membantu dia. Tapi, kenyataannya lain, teman Anda tersebut tidak mau membantu Anda. Padahal, Anda tahu kalau teman Anda tersebut sebenarnya bisa membantu Anda, cuma dia tidak mau, dia berusaha cari alasan agar dia bisa menolak permintaan Anda.

Pada kondisi itu, kira-kira Anda akan merasa bahagia atau kecewa ? saya yakin, sedikit banyak tentu Anda akan merasa kecewa. Karena, Anda menaruh harapan besar kepada teman Anda, setelah teman Anda menolak, mungkin saja Anda akan berkata seperti ini dalam hati"dasar gak tahu diri, dulu aku sering bantu kamu, sekarang aku minta bantuan kamu, kamu langsung menolak"

Dengan kekecewaan seperti ini  apakah bantuan Anda dulu itu sudah berkurang kadar keikhlasannya? jika kekecewaan Anda itu tidak Anda atasi, sudah tentu kadar keikhlasan Anda jadi berkurang. Kalau kita perhatikan dari awal, kita bisa katakan kalau pertolongan Anda dulu itu sudah ikhlas, karena disitu Anda tidak mengharapkan imbalan. Tapi, jika Anda sudah ikhlas, mengapa pada akhirnya Anda merasa kecewa?

Nah, disinilah terletak makna tersirat dari ilmu ikhlas. Menurut saya, ikhlas itu dilihat bukan dari awal. Tapi, dari hasil akhirnya. Meskipun dari awal kita sudah berniat untuk tidak mengharapkan imbalan. Tapi, pada akhirnya kita kecewa dan kita tidak bisa mengatasi kekecewaan tersebut, maka ini belum bisa dibilang ikhlas. Menurut saya, kita bisa menjadi ikhlas kalau kita sudah bisa memaknai dan menyikapi kekecewaan kita.

Di dunia ini tidak ada manusia yang tidak pernah kecewa. Kita tidak akan bisa menghilangkan rasa kecewa dari diri kita, karena rasa kecewa itu adalah perasaan alamiah manusia. yang bisa kita lakukan adalah dengan memaknai dan menyikapi rasa kecewa itu. sesungguhnya kekecewaan itu adalah ujian agar kita bisa ikhlas. Jadi, bersyukurlah kepada Allah karena Allah telah memberikan kita kekecewaan. Dengan adanya kekecewaan, kita jadi belajar untuk ikhlas

Pada kasus diatas, jika seandainya ada teman kita yang menolak untuk membantu kita. kita bisa menyikapi kecewa kita dengan berkata seperti ini dalam hati "Tidak apa apa dia menolak untuk membantuku, aku ikhlas koq. aku tidak mau mengungkit pertolongan yang sudah aku berikan dulu, aku yakin, kekecewaan ini adalah bentuk kecintaan Allah kepadaku, Allah ingin mengajariku untuk menjadi orang yang ikhlas. Jika tidak ada rasa kecewa ini aku tidak akan mengerti dengan keikhlasan. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, mengenai masalahku ini aku tidak perlu khawatir, jika aku ikhlas, Aku yakin Allah akan membantuku dengan cara yang lain. aku akan melakukan yang terbaik. lalu berserah diri kepada Allah SWT

Jadi, untuk bisa ikhlas, perasaan kita itu harus konsisten dari awal hingga akhir. Meskipun nantinya kita diuji dengan kekecewaan. Namun, kita bisa memaknai dan menyikapi kekecewaan itu. Dengan begitu, insya Allah kita akan ikhlas. Dan jika kita sudah bisa ikhlas dengan kekecewaan kita maka insya Allah hati kita akan pasrah kepada Allah SWT.

4. Jangan pertanyakan apa yang sudah kita terima dalam kehidupan, tapi coba pertanyakan apa yang sudah kita lakukan untuk kehidupan.

Dalam hidup ini, jangan pertanyakan apa yang sudah kita terima dalam kehidupan. Jika kita suka mempertanyakan apa yang sudah kita terima dalam kehidupan, maka kita akan selalu merasa kurang. Perlu kita sadari, nikmat yang sudah kita terima dalam hidup tidak akan pernah dapat kita hitung.

Yang perlu kita pertanyakan itu adalah apa yang sudah kita lakukan untuk kehidupan, Jika selama ini kita belum maksimal untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, maka cobalah untuk lebih giat melakukan hal-hal yang bermanfaat.

5. Mendoakan orang lain

Adakalanya kita hanya mendoakan diri kita sendiri, rasa ego telah membuat kita menjadi enggan untuk mendoakan orang lain. Hal ini yang membuat hati kita sulit untuk ikhlas.

Coba kita renungkan, Jika mendoakan orang lain aja kita enggan, bagaimana mungkin kita bisa membantu orang lain dengan ikhlas. Jika hati kita belum ikhlas, apakah mungkin kita akan menemukan ketenangan ?

Padahal, jika kita fikir-fikir, Mendoakan orang lain itu manfaatnya untuk kita juga. Jika kita sering mendoakan orang lain, maka hati kita akan tenang, hati kita akan terhindar dari rasa dengki, urusan kita akan dimudahkan Allah, dan rezeki kita pun akan lancar.

Post a Comment

12 Comments

  1. bermanfaat sekali ka.
    semoga saya termasuk orang yang ikhlas. do'akan saya untuk mengilhlaskan sesuatu :)

    ReplyDelete
  2. Saya ingin sekali menjadi hamba yang ikhlas dengan semua ujian NYA.

    ReplyDelete
  3. Saya ingin sekali menjadi hamba yang ikhlas dengan semua ujian NYA.

    ReplyDelete
  4. Tolong doakan saya untuk dapat mengikhlaskan sesuatu

    ReplyDelete
  5. Ya Allah ikhlas kan hati hamba-Mu ini, tenangkan pikiran, lapangkan hati.. Amin.. Ya Allah Ya Robal Alamin..

    ReplyDelete
  6. Ikhlas itu kata yg sangat gampang diucapkan tetapi sangat sulit untuk dipraktekan,adakah do'a atau dzikir buat penipu agar dia mau bertobat dan mengembalikan hasil tipuannya..

    ReplyDelete
  7. Tingkatkan rasa keikhlasanku ya Rabb.. Ammiinn ya Allah :')

    ReplyDelete